Kamis, 26 Maret 2015

Fitria: Dengan berani mencoba hal baru ( metode baru) akan lebih banyak manfaat yang di dapatkan


Saya Fitria Adi Mustika akan berbagi pengalaman mengenai  metode atau  model pembelajaran perkuliahan optoelektronika yang telah berlangsung.
Selama perjalanan proses perkuliahan yang telah berlangsung, disini  saya merasakan hal yang berbeda. Unik, enjoy, menyenangkan, penuh warna, disiplin, tanggung jawab dan masih banyak lagi. Tidak semua dosen bias dekat dengan mahasiswa, namun dengan adanya pantauan, komunikasi dengan dosen ini  jujur  saya merasa dekat, merasa diperhatikan dan dimengerti dosen, yaa karena tidak semua dosen bisa berlaku seperti Bapak Apit. Dengan adanya komunikasi, sharing pengalaman saya rasa mempunyai arti yang mendalam ( dalam diri saya khususnya ) saya jadi berpikir andai semua dosen seperti Bapak, mungkin belajar tidak akan jenuh dan bosan. Ada tantangan tersendiri. Maksudnya kami dihadapkan pada hal-hal baru yang belum pernah kami coba atau kami lakukan. Pepatah mengatakan, pengalaman adalah guru yang paling berharga. Disini saya belajar untuk lebih memaknai waktu, keberagaman, perbedaan, dan ide-ide yang secara spontan tercipta. Saya belum menemukan dosen yang mayoritas mengenal mahasiswanya dan mau satu per satu mengurusi mahasiswanya seperti bapak. Padahal saya tahu, diluar sana aktivitas bapak sangatlah luar biasa padatnya. Saya sempat berpikir, bagaimana bapak memanajemen waktu dengan kesibukan bapak yang luar biasa. Tapi saya salut, kagum dengan bapak bisa mengontrol semua.
            Dengan adanya metode baru, selain memudahkan dalam penguasaan materi  juga secara langsung menciptakan bakat, kreativitas yang luar biasa yang terpendam dalam jiwa. Seperti saya tahu, fisika ini njlimet, sedikit orang yang mau masuk fisika. Tapi jika proses pembelajaran dilakukan dengan banyak cara pasti akan lebih menciptakan pembelajaran yang bermakna. Larena belajar tidak hanya bisa mengerti tapi harus memahami, menerapkannya dalam kehidupan. Kita harus tanggap dengan keadaan, dengan lingkungan, karena sebagai calon guru tidak hanya kompetensi akademik saja yang harus dimiliki. Kreativitas, tanggap iptek, kemampuan sosialnya, dan tak kalah penting sikap, perilaku yang dituntut memberikan contoh kepada anak didiknya. Saya sudah merasakan menjadi siswa, sudah bisa menilai mana guru yang baik atau tidak. Jadi dengan pembelajaran yang diterapkan pada kuliah ini ( optoelektronika ) akan membantu dalam dunia kami nantinya.

Emosi yang mungkin ada di dalam diri dapat tersalurkan dengan positif dengan menggambar misalnya, kemarin saya belum terfikir mau seperti apa gambar peta konsep saya, semua mengalir begitusaja (spontan) karena tidak terancang sebelumnya mau jadi apa. Saya hanya rindu kampung halaman yang masih hijau, banyak pepohonan rindang, tidak seperti diperantauan ini Pak. Hehe selain itu dalam kelompok ada interaksisatu sama lain, terlebih kemarin anggota kelompok di change. Ada suasana baru begitu. Kemarin saling meminjam pewarna, saling mendukung satu sama lain tentunya. Karena hidup terasa indah jikalau berwarna J dan perbedaan akan menjadi sesuatu yang saling melengkapi, serta kebersamaan sangatlah dibutuhkan untuk mencapai kesuksesan (saling membantu, saling berinteraksi) walaupun tidak ada yang sempurna tapi mencoba lebih baik lagi.

            Dengan berani mencoba hal baru ( metode baru) akan lebih banyak manfaat yang di dapatkan. Selain dari segi materi kita juga bisa mengevaluasi metode baru kita tersebut baik atau tidak, cocok atau tidak, dengan melihat dari evaluasi yang dilakukan. Pastinya pembelajaran lebih bermakna, ada semacam rasa keingintahuan yang tinggi untuk mencoba dan terus mencoba, lebih diingat karena berkesan, bahkan ada dokumentasinya ( dari foto atau video ) itu akan sangat bermakna jikalau saya telah lulus nantinya.

            Pada intinya, sebagai calon guru, pembelajaran seperti ini (mencoba metode baru) sangat bermakna, berkesan, menjadi pengalaman yang tidak akan terlupakan, dapat menciptakan kreativitas. Tidak hanya belajar yang begitu-begitu saja. J ada tantangan yang lebih bagi saya. Terimakasih kepada bapak yang telah mengenalkan, mengajarkan, membimbing, mengevaluasi, untuk tanggap terhadap situasi dan kondisi, tanggap IPTEK, mengembangkan kreativitas dan optimis untukmencoba hal-hal yang baru. Pembelajaran lebih bermakna dan tidak akan terlupakan.

Liyak Melati: This is my new experience

Saya salah satu mahasiswa pendidikan fisika yang mengikuti mata kuliah optoelektronika. Awalnya saya bingung kuliah opto itu belajar tentang apa?? Terus materinya bagaimana?? Berkaitan tidak dengan fisika?? Tetapi dari situ saya mau mencari tahu jawaban dari semua pertanyaan saya. Mata kuliah optoelektronika ini di asuh oleh dosen saya yang bernama bapak Apit Fathurohman S.Pd, M.Si. beliau ini orangnya kreatif mengapa ? karena beliau ini mampu mengolah suasana kelas agar tidak bosan. Beliau juga sering berbagi ilmu tentang teknologi kepada kami. 

Selanjutnya, metode belajar kami juga tidak monoton. Kami juga sering menggunakan fasilitas internet untuk perkuliahan contohnya belajar lewat edmodo (e-learning) terus juga beliau mengajarkan kami untuk bisa memanfaatkan internet untuk berbagi ilmu contohnya pembuatan blog yang isinya tentang hal-hal yang positif. Itu baru segelintir keunikan dari beliau ini. Baru-baru kemarin kami dikejutkan dengan metode baru yang beliau berikan kepada kami. Saya sebagai kordinator kelas optoelektronika ini diinfokan beliau untuk membawa kertas A4, spidol warna dan pensil untuk pertemuan perkuliahan selanjutnya. 

Awalnya saya bingung mengapa kuliah optoelektronika ini menggunakan spidol warna ?? apa fungsinya ?? . Dan saya pun menginfokan berita tersebut kepada teman- teman saya. Mereka pun berfikiran sama seperti saya. Besoknya, perkuliahan pun dimulai beliau menanyakan kepada kami apakah sudah dibawa peralatan yang saya infokan kemarin ?? kami pun menjawab iya pak sudah. Selanjutnya, beliau memberikan instruksi kepada kami. Kami terdiri dari 7 kelompok setiap kelompok itu terdiri dari 3 atau 4 orang dan setiap anggota kelompok itu dibagi lagi.  Setelah pengelompokkan selesai, beliau memberikan instruksi selanjutnya yaitu membuat peta konsep dari materi yang telah kami sampaikan sebelumnya. 

Di dalam peta konsep itu terdapat ringkasan materi kami yang jelas, padat dan penuh makna. Setelah peta konsep itu dibuat kami boleh memberikan gambar atau warna-warni agar menarik.


Terkhusus saya, membuat peta konsep yang menurut saya full colour dengan warna-warni pelangi yang saya gabungkan dengan sentuhan kelembutan. Bentuk coretan dan garisan spidol itu hanya untuk membuat peta konsepnya lebih menarik. Karena biasanya peta konsep itu di buat dengan bentuk kotak dan terstruktur ke bawah. Saya ingin membuat tampilannya sedikit berbeda dengan gambar yang tidak teratur. 

Materi yang saya tuliskan dengan menggunakan spidol warna gunanya agar kita bisa lebih mudah mengingatnya. Warna pada tulisan tidak semuanya sama saya menggunakan warna yang beda-beda. Dan juga latar belakangnya yang warna-warni dengan warna yang kalem tidak terlalu mencolok.
Pengalaman belajar ini baru saya dapatkan di perkuliahan ini. This is my new experience.
Sekian cerita pengalaman belajar saya J


Good Job. Pokoknya, tidak bakalan menyesal seumur hidup !!!

Nama saya Lista, Nim (06111381320025). Mahasiswa Universitas Sriwijaya, yang saat ini sedang mengikuti perkuliahan Optoelektronika dengan dosen pengampu bapak Apit Fathurohman, S.Pd.,M.Si. Kali ini, saya akan menceritakan pengalaman saya mengikuti perkuliahan Optoelektronika berkenaan dengan pembuatan peta konsep pada tanggal 24 maret 2015.
Pengalaman saya mengikuti perkuliahan ini sangat luar biasa. Apalagi hari selasa kemarin, tepatnya tanggal 24 maret. Jujur, saya tidak menyangka bahwa kemarin kami bakalan disuruh membuat peta konsep. Saya hanya tau, kalau pada hari selasa sore tepatnya jam 15.00 WIB (perkuliahan Optoelektronika). Kami disuruh membawa kertas A4, pensil, dan spidol. Awalnya mikir-mikir. Kami mau ngapain saja nantinya. Sempat terlintas mungkin disuruh menggambar atau apalah,  atau mungkin disuruh buat sketsa untuk proyek fiber Optik kemarin. Tapi, masing-masing orang disuruh membawa satu.jadi saya semakin penasaran.
Kebetulan, Selasa kemarin saya dan beberapa teman dari kelas saya mengikuti latihan di Lt 3 bersama teman-teman yang lain dari divisi sastra Musi Teater jam 13.00 WIB. Dan  dikarenakan jam 15.00 ada perkuliahan Optoelektronika, hampir jam 15.00an lah, kami turun ke Lt 1 untuk mengikuti perkuliahan. Lari-lari dari Lt 3, luar biasa. Untungnnya turun tangga. Sampai dikelas, teman-teman telah mempersiapkan apa yang sudah dibawa.
Kemudian setelah masuk. Kami dibagi-bagi dalam kelompok-kelompok yang berbeda. Tambah bingung saya. Kira-kira kami mau ngapain. Sudah banyak lah tanda tanya diotak saya waktu itu. Setelah itu, bapak memberitahukan apa yang harus kami lakukan dengan kertas-kertas dan pensil serta spidol itu. Dan ternyata apa? Kami disuruh membuat peta konsep untuk masing-masing materi yang telah kami bahas sebelumnya per kelompok. Nah, setelah itu barulah saya tercengar-cengir tidak karuan J. Secara tiba-tiba, yang tadinya tanda tanya sudah segunung mungkin, buarrrggg hilang dalam sekejap berganti dengan tema baru. Luar biasa. Sempat terharu saya, karena saya tidak pernah menyangka bakalan disuruh membuat peta konsep dengan segala peralatan itu. Karena krayon, spidol, kertas A4 itu identik dengan melukis atau menggambar, atau mewarnailah. Tapi untuk menggambar peta konsep sendiri, tidak ada dalam daftar pertanyaan otak saya sebelumnya. Yah, bisa dibilang kejutan yang wah la. Hahahahahah.
Dan setelah dipersilahkan memulai membuat peta konsep. Saya pun mulai bersama teman-teman dalam kelompok saya yang baru. Saya membuat peta konsep yang biasa saja awalnya. Karena, menurut sepengetahuan saya begitu la membuat peta konsep. Jadi saya buat begitu. Kemudian, kata bapak terserah kami mau buat seperti apa kertas itu. Tuangkan semuanya. Nah, dari situlah apa yang ingin digambar, saya gambar. Yang lucunya lagi, dalam kelompok kami ini. Semuanya saling tukar-tukar krayon, dan juga spidol warna. Makanya semuanya sangat berwarna. Luar biasa, bahkan saya pun tak pernah membayangkan akan jadi seperti ini. Kami dalam kelompok itu terinspirasi satu sama lainnya, ada yang mengatakan saya ingin membuat pohon pisang lah apa lah. Jadi, karena gambar nya  temen-temen bagus semua. Saya pun terinspirasi. Makanya saya buat bingkai itu, awalnya sebenarnya saya bukan mau buat bingkai. Tapi tanah. Kemudian diatasnya saya mau buat fiber optik yang sedang berwarna-warni. Tapi, lucunya bukan malah jadi fiber optik, tapi jadi gunung meletus. Wah kan? Saking ketidakmampuan saya menggambar sangat luar biasa. Tapi menyenangkan. Kemarin itu benar-benar menyenangkan. Segala beban  apa sajalah, semuanya hilang. Plong. Balik lagi ke gambar saya tadi. Dikarenakan gambaran saya itu sudah mirip gunung meletus, makanya yang awalnya saya pengen buat tanah bergelombang saya ganti jadi bingkai. Tapi, mungkin juga sih. Fiber optik yang jadi gunung meletus yang saya gambarkan dengan warna-warni itu, menggambarkan persaan saya yang benar-benar berwarna pada saat itu. Artinya perasaan yang benar-benar meledak. Ahahaha. Dan juga, dari segi gambarnya. Saya berfikir gambar itu menggambarkan kepibadian diri sendiri juga. Dan mungkin dengan begitu akan menjadi menarik. Peta konsep nya akan menarik perhatian yang membaca. Sehingga menambah pemahaman nya juga pada materi. Kalau tampilannya bagus , pasti tertarik untuk membaca. Tapi kalau tampilannya saja sudah suram, mungkin pikirannya isinya juga suram. Padahal belum tentu seperti itu.
Tapi yah, kemarin itu benar-benar sesuatu. Good Job. Pokoknya, tidak bakalan menyesal seumur hidup. J dijamin waaahhhhhhhhh.

Seperti itulah pengalaman saya J J J TOP lah pokonya.

Senin, 23 Maret 2015

Coopertive Learning: Collaborative Learning dan Active Learning

Kegiatan belajar mengajar dan prestasi belajar siswa sebagian besar ditentukan oleh peranan dan kompetensi guru. Guru yang kompeten akan lebih mampu menciptakan lingkungan belajar yang efektif dan akan lebih mampu mengelola kelasnya sehingga prestasi belajar siswa berada pada tingkat optimal (Usman, 2004). Nasution (2000) berpendapat bahwa guru yang bertanggung jawab untuk menyediakan lingkungan yang paling serasi agar terjadi proses belajar yang efektif. Pada hakikatnya siswa yang belajar, namun guru yang bertanggung jawab bahwa proses belajar itu terjadi dengan baik.

Belajar mengajar yang masih teacher centred, menyebabkan interaksi yang terjadi antara siswa dengan siswa dan siswa dengan guru masih belum maksimal. Saat guru menerangkan, siswa sering bertanya kepada teman sebangkunya secara berbisik-bisik apabila ada materi yang tidak dimengerti. Hal ini dikarenakan siswa merasa malu dan takut bertanya kepada guru.

Pada pembelajaran alur proses belajar tidak harus berasal dari guru menuju siswa. Siswa juga bisa saling mengajar dengan sesama siswa yang lainnya. Bahkan banyak penelitian menunjukkan bahwa pengajaran oleh rekan sebaya (peer teaching) ternyata lebih efektif dari pada pengajaran oleh guru (Lie, 2007). Sehubungan dengan kondisi tersebut, maka diperlukan suatu metode pembelajaran yang dapat memperbaikai proses belajar mengajar sehingga menghasilkan perubahan positif dan siswa lebih aktif dalam proses pembelajaran, serta tujuan pembelajaran dapat tercapai. Agar pembelajaran mengarah pada perubahan positif, siswa lebih aktif dan tujuan pembelajaran tercapai guru harus menyiapkan model yang cocok untuk menyampaikan materi tersebut. Seorang pendidik memandang bahwa model pembelajaran merupakan urutan kedua dalam proses pembelajaran, setelah penguasaan materi. Penguasaan materi dan model pembelajaran tidak dapat dipisahkan, karena materi tanpa model kurang menarik, membosankan, dan kehilangan daya pikat, sehingga dikhawatirkan peserta didik sulit dalam mencerna materi. Sedangkan model tanpa materi akan terasa hampa, kosong, dan kering ilmu. Keduanya saling menunjang, melengkapi, dan menyempurnakan, keduanya harus sama-sama dikuasai dan dipraktekkan, sehingga hasil pembelajaran mencapai tujuannya.

Sudjana (2005) menyampaikan bahwa metode atau model adalah suatu rencana penyajian materi secara menyeluruh yang berlangsung secara teratur dan logis serta disusun dalam kegiatan nyata agar tujuan yang telah direncanakan tercapai secara optimal, Uno (2009) menambahkan bahwa metode atau model merupakan suatu cara yang dapat dilakukan oleh guru dalam menyajikan informasi atau pengalaman baru dan menggali pengalaman peserta didik serta menampilkan unjuk kerja peserta didik.

Model pembelajaran mempunyai makna yang lebih luas daripada strategi, metode atau prosedur pembelajaran. Istilah model pembelajaran mempunyai 4 ciri khusus yang tidak dimiliki oleh strategi atau metode pembelajaran :

1. Rasional teoritis yang logis yang disusun oleh pendidik.

2. Tujuan pembelajaran yang akan dicapai

3. Langkah-langkah mengajar yang diperlukan agar model pembelajaran dapat dilaksanakan
    secara optimal.

4. Lingkungan belajar yang diperlukan agar tujuan pembelajaran dapat dicapai.

Metode kolaboratif didasarkan pada asumsi-asumsi mengenai proses belajar peserta didik sebagai berikut (Semiawan, 1992):

1. Belajar itu aktif dan konstruktif

Untuk mempelajari bahan pelajaran, peserta didik harus terlibat secara aktif dengan bahan itu. Peserta didik perlu mengintegrasikan bahan baru ini dengan pengetahuan yang telah dimiliki sebelumnya. Peserta didik membangun makna atau mencipta sesuatu yang baru yang terkait dengan bahan pelajaran.

2. Belajar itu bergantung konteks

Kegiatan pembelajaran menghadapkan peserta didik pada tugas atau masalah menantang yang terkait dengan konteks yang sudah dikenal peserta didik. Peserta didik terlibat langsung dalam penyelesaian tugas atau pemecahan masalah itu.

3. Peserta didik itu beraneka latar belakang

Para peserta didik mempunyai perbedaan dalam banyak hal, seperti latar belakang, gaya belajar, pengalaman, dan aspirasi. Perbedaan-perbedaan itu diakui dan diterima dalam kegiatan kerjasama, dan bahkan diperlukan untuk meningkatkan mutu pencapaian hasil bersama dalam proses belajar.

4. Belajar itu bersifat sosial

Proses belajar merupakan proses interaksi sosial yang di dalamnya peserta didik membangun makna yang diterima bersama.
Menurut Piaget dan Vigotsky, strategi pembelajaran kolaboratif didukung oleh adanya tiga teori, yaitu :

1. Teori Kognitif

Teori ini berkaitan dengan terjadinya pertukaran konsep antar anggota kelompok pada pembelajaran kolaboratif sehingga dalam suatu kelompok akan terjadi proses transformasi ilmu pengetahuan pada setiap anggota.

2. Teori Konstruktivisme Sosial

Pada teori ini terlihat adanya interaksi sosial antar anggota yang akan membantu perkembangan individu dan meningkatkan sikap saling menghormati pendapat semua anggota kelompok.

3. Teori Motivasi

Teori ini teraplikasi dalam struktur pembelajaran kolaboratif karena pembelajaran tersebut akan memberikan lingkungan yang kondusif bagi peserta didik untuk belajar, menambah keberanian anggota untuk memberi pendapat dan menciptakan situasi saling memerlukan pada seluruh anggota dalam kelompok.

Piaget dengan konsepnya “active learning” berpendapat bahwa para peserta didik belajar lebih baik jika mereka berpikir secara kelompok, menurut pikiran mereka, oleh sebab itu menjelaskan sebuah pekerjaan lebih baik menampilkan di depan kelas. Piaget juga berpendapat bila suatu kelompok aktif kelompok tersebut akan melibatkan yang lain untuk berpikir bersama, sehingga dalam belajar lebih menarik (Sutikno, 2004).

Gokhale mendefinisikan bahwa “collaborative learning” mengacu pada metode pengajaran di mana peserta didik dalam satu kelompok yang bervariasi tingkat kecakapannya bekerjasama dalam kelompok kecil yang mengarah pada tujuan bersama. Pengertian kolaborasi sendiri yaitu: Model Pembelajaran Kolaboratif dengan Tutor Sebaya:
1. Keohane berpendapat bahwa kolaborasi adalah bekerja bersama dengan yang lain, kerja sama, bekerja dalam bagian satu team, dan di dalamnya bercampur didalam satu kelompok menuju keberhasilan bersama.

2. Patel berpendapat bahwa kolaborasi adalah suatu proses saling ketergantungan fungsional dalam mencoba untuk keterampilan koordinasi, to coordinate skills, tools, and rewards.

John Myers menyatakan bahwa kolaborasi berasal dari bahasa Latin, mengandung makna proses kerja bersama (Sudarman, 2008; Santyasa, 2006). Dalam sejarahnya belajar kolaboratif berakar pada pengembangan konsep dari Inggris. Basisnya adalah dinamika eksplorasi guru-guru Inggris dalam membantu peserta didik melakukan studi literatur dengan mendorong peserta didik agar mengembangkan inisiatifnya sehingga dapat belajar mandiri. Belajar berkolaborasi memiliki tradisi dalam mempelajari perkembangan belajar peserta didik dalam melakukan kajian kepustakaan melalui pendekatan kualitatif.
Dari pengertian kolaborasi yang diungkapkan oleh berbagai ahli tersebut, dapat disimpulkan bahwa pengertian belajar kolaborasi adalah suatu strategi pembelajaran di mana para peserta didik dengan variasi yang bertingkat bekerjasama dalam kelompok kecil kearah satu tujuan. Dalam kelompok ini para peserta didik saling membantu antara satu dengan yang lain. Jadi situasi belajar kolaboratif ada unsur ketergantungan yang positif untuk mencapai kesuksesan.

Bentuk kerjasama dalam belajar ini adalah metode cooperative learning. Dalam metode cooperative learning, peserta didik diarahkan untuk bisa bekerja sama, mengembangkan diri, dan bertanggung jawab secara individu (Lie, 2002). Salah satu bentuk cooperative learning adalah pengajaran oleh rekan sebaya yang biasa disebut tutor sebaya (peer tutoring). Dasar pemikiran tutor sebaya ini adalah peserta didik yang pandai dapat memberikan bantuan kepada peserta didik yang kurang pandai (Semiawan, 1992; Pietersz dan Saragih, 2010).

Teknik pembelajaran tutor sebaya yang dapat diterapkan sebagai berikut:

1. Teknik Berpikir-Berpasangan-Berempat
Teknik belajar mengajar Berpikir-Berpasangan-Berempat dikembangkan oleh Frank Lyman (Think-Pair-Share) dan Spencer Kagan (Think-Pair-Square). Teknik ini melatih peserta didik untuk bekerja sendiri serta bekerja sama dengan orang lain (Lie, 2002). Teknik ini memberikan kesempatan pada peserta didik untuk dikenali dan menunjukkan partisipasi mereka kepada orang lain.

Dalam teknik ini, peserta didik dibagi dalam kelompok yang terdiri dari empat peserta didik. Saat mengerjakan tugas dari guru, peserta didik memikirkan dan mengerjakan tugas tersebut sendiri, setelah itu, peserta didik dipasangkan dengan rekan dalam kelompok dan berdiskusi dengan pasangannya. Setelah selesai berdiskusi, kedua pasangan bertemu kembali dalam kelompok berempat. Setelah kembali dalam kelompok berempat, peserta didik mempunyai kesempatan untuk membagikan hasil kerjanya kepada kelompok berempat.

2. Teknik Two Stay Two Stray
Teknik belajar mengajar Dua Tinggal Dua Tamu (Two Stay Two Stray) dikembangkan oleh Spencer Kagan (1992). Teknik ini memberikan kesempatan kepada kelompok untuk membagikan hasil dan informasi dengan kelompok lain (Lie, 2002).
Dalam teknik ini, peserta didik bekerja sama dalam kelompok berempat. Setelah selesai, dua orang dari masing-masing kelompok akan meninggalkan kelompoknya dan masing-masing bertamu ke dua kelompok yang lain.
Dua orang yang tinggal dalam kelompok bertugas membagikan hasil kerja dan informasi mereka ke tamu mereka. Setelah selesai, tamu mohon diri dan kembali ke kelompok mereka sendiri dan melaporkan temuan mereka dari kelompok lain.Pada akhirnya, kelompok mencocokkan dan membahas hasil-hasil kerja mereka.
Dalam pelaksanaannya, metode tutor sebaya dapat disempurnakan secara bertahap sesuai kebutuhan peserta didik dengan memanfaatkan strategi-strategi pada teknik pembelajaran Cooperative Learning, seperti Think Pair Share maupun Two Stay Two Stray.

Referensi
Lie, Anita, 2002. Cooperatif Learning, PT Gramedia: Jakarta
Lie, A., 2007, Cooperative Learning Mempraktikkan Cooperative Learning di Ruang-Ruang Kelas, Grasindo: Jakarta.
Nasution, S., 2000, Berbagai Pendekatan dalam Proses Belejar dan Mengajar, Bumi Aksara: Jakarta.
Pietersz, Ferry; Saragih, Horasdia, Pengaruh Penggunaan Pembelajaran Kooperatif Tipe Numbered Head Together Terhadap Pencapaian Matematika Siswa di SMP Negeri 1 Cisarua. Prosiding Seminar Nasional Fisika, 2010.
Semiawan, Conny, 1992, Pendidikan Keterampilan Proses, Grasindo: Jakarta
Sudjana, 2005, Metode dan Tehnik Pembelajaran Partisipatif. Falah Production: Bandung
Sutikno, Sobry, 2014, Menuju Pendidikan Bermutu, NTP Press

Usman, Uzer, 2004, Menjadi Guru Profesional, PT. Remaja Rosdakarya: Bandung.

Sabtu, 21 Maret 2015

PENGALAMAN MENGGUNAKAN KELAS VIRTUAL (E-LEARNING)

Oleh: Diane Tristina Rantauly

Pada saat proses pembelajaran menggunakan kelas virtual (E-Learning) untuk mata kuliah Termodinamika pengalaman yang saya dapatkan yaitu sedikit kesulitan. Karena saya masih merasa kesulitan untuk memahaminya. Tetapi menurut saya dengan kita menggunakan sistem pembelajaran seperti kelas virtual (E-Learning) ini dapat membantu kita untuk terbiasa dalam proses pembelajaran memanfaatkan teknologi yang berkembang saat ini di dunia pendidikan. Kita bisa tahu dalam proses belajar mengajar itu tidak hanya secara langsung tatap muka tetapi juga bisa melalui pemanfaatan internet dan gadget yang kita miliki.

            Banyak sarana yang bisa kita pakai untuk melakukan pembelajaran melalui E-Learning salah satunya Edmodo yang digunakan fasilitas untuk berdiskusi, mengirimkan tugas, atau misalnya dosen berhalangan hadir bisa memberikan tugas melalui edmodo. Ada juga melalui media Facebook seperti pada mata kuliah Termodinamika membuat Grup khusus kelas Termodinamika Kelas Indralaya yang memudahkan kami untuk melaksanakan diskusi ataupun jika kita ingin menanyakan sesuatu kepada Bapak Apit mengenai materi Termodinamika.

            Bisa juga untuk saling bertukar informasi mengenai materi yang sedang dibahas. Seperti pada pembuatan blog yang berguna memberi informasi yang kita dapatkan kepada para pembaca blog seperti soal-soal dan jurnal mengenai termodinamika. Itu semua sangat membantu kami dalam memahami materi yang sedang dibahas dalam perkuliahan termodinamika.

            Tetapi ada kekurangnya juga kalau kita belajar menggunakan kelas virtual (E-Learning) . Apalagi kita menggunakan fasilitas internet dimana kalau kita berada di daerah yang tidak ada sinyal itu akan kesulitan dalam menerima informasi  misalnya kalau kita dikasih tugas dari dosen sering ketinggalan informasi. Ada lagi misalnya pada saat pengiriman tugas sering terkendala juga sering terkirim ada juga yang tidak terkirim.

            Jika dilihat dengan adanya pelaksanaan proses pembelajaran menggunakan kelas virtual (E-Learning) ini banyak memberikan manfaat bagi kami sebagai mahasiswa dan kita juga bisa memanfaatkan teknologi yang berkembang saat ini ke arah yang positif bukan ke arah negatif. Yang lebih penting lagi sangat berguna dan jika perlu dikembangkan lagi dan lebih aktif lagi untuk menggunakan E-Learning dalam proses pembelajaran tidak hanya untuk mata kuliah termodinamika tetapi untuk mata kuliah lainnya.

Sangat Mengharukan Tersedu-sedu...

Copas dari group WA FIP IKIP Bandung 75 via FB Pak Imron A Hakim

Minggu lalu saya kembali Jum’atan di Graha CIMB Niaga Jalan Sudirman setelah lama sekali nggak sholat Jum’at di situ… Sehabis meeting dengan salah satu calon investor di lantai 27, saya buru2 turun ke masjid karena takut terlambat..dan bener aja sampai di masjid adzan sudah berkumandang…
Karena terlambat saya jadi tidak tau siapa nama Khotibnya saat itu.. sambil mendengarkan khotbah saya melihat Sang Khotib dari layar lebar yg di pasang di luar ruangan utama masjid.. Khotibnya masih muda, tampan, berjenggot namun penampilannya bersih..dari wajahnya saya melihat aura kecerdasan..tutur katanya lembut namun tegas…dari penampilannya yg menarik tsb..saya jadi penasaran..apa kira2 isi khotbahnya…
Ternyata betul dugaan saya!!!…isi ceramah dan cara menyampaikannya membuat jamaah larut dalam keharuan..banyak yg mengucurkan air mata (termasuk saya)..bahkan ada yg sampai tersedu sedan... Weleh2..sampai segitunya ya..lalu apa sih isi ceramahnya..koq kayaknya amazing bingitzz…
Dengan gaya yg menarik Sang Khotib menceritakan “true story”..seorang anak berumur 10 th namanya Umar..dia anak pengusaha sukses yg kaya raya.. Oleh ayahnya si Umar di sekolahkan di SD Internasional paling bergengsi di Jakarta..tentu bisa ditebak, bayarannya sangat mahal..tapi bagi si pengusaha, tentu bukan masalah..wong uangnya berlimpah… Si ayah berfikir kalau anaknya harus mendapat bekal pendidikan terbaik di semua jenjang..agar anaknya kelak menjadi orang yg sukses mengikuti jejaknya...
Suatu hari isterinya kasih tau kalau Sabtu depan si ayah diundang menghadiri acara “Father’s Day” di sekolah Umar.. “Waduuuh saya sibuk ma..kamu aja deh yg datang..” begitu ucap si ayah kpd isterinya..bagi dia acara beginian sangat nggak penting..dibanding urusan bisnis besarnya.. Tapi kali ini isterinya marah dan mengancam..sebab sudah kesekian kalinya si ayah nggak pernah mau datang ke acara anaknya..dia malu karena anaknya selalu didampingi ibunya..sedang anak2 yg lain selalu didampingi ayahnya…
Nah karena diancam isterinya..akhirnya si ayah mau hadir meski agak ogah2an.. Father’s day adalah acara yg dikemas khusus dimana anak2 saling unjuk kemampuan di depan ayah2nya.. Karena ayah si Umar ogah2an maka dia memilih duduk di paling belakang..sementara para ayah yg lain (terutama yg muda2) berebut duduk di depan agar bisa menyemangati anak2nya yg akan tampil di panggung…
Satu persatu anak2 menampilkan bakat dan kebolehannya masing2..ada yg menyanyi..menari..membaca puisi..pantomim..ada pula yg pamerkan lukisannya..dll.. Semua mendapat applause yg gegap gempita dari ayah2 mereka…tibalah giliran si Umar dipanggil gurunya untuk menampilkan kebolehannya..
“Miss, bolehkah saya panggil pak Arief..” tanya si Umar kpd gurunya..pak Arief adalah guru mengaji untuk kegiatan ekstra kurikuler di sekolah itu… ”Oh boleh..” begitu jawab gurunya..dan pak Ariefpun dipanggil ke panggung…
“Pak Arief, bolehkah bapak membuka Kitab Suci Al Qur’an Surat 78 (An-Naba’)” begitu Umar minta kepada guru ngajinya…”Tentu saja boleh nak..” jawab pak Arief.. “Tolong bapak perhatikan apakah bacaan saya ada yg salah..” lalu si Umar mulai melantunkan QS An-Naba’ tanpa membaca mushafnya (hapalan)..dengan lantunan irama yg persis seperti bacaan “Syaikh Sudais” (Imam Besar Masjidil Haram)…
Semua hadirin diam terpaku mendengarkan bacaan si Umar yg mendayu-dayu…termasuk ayah si Umar yg duduk dibelakang…”Stop..kamu telah selesai membaca ayat 1 s/d 5 dengan sempurna..sekarang coba kamu baca ayat 9..” begitu kata pak Arief yg tiba2 memotong bacaan Umar… lalu Umarpun membaca ayat 9…”Stop, coba sekarang baca ayat 21..lalu ayat 33..” setelah usai Umar membacanya…lalu kata pak Arief:“Sekarang kamu baca ayat 40 (ayat terakhir)”..si Umarpun membaca ayat ke 40 tsb sampai selesai”...
“Subhanallah…kamu hafal Surat An-Naba’ dengan sempurna nak…” begitu teriak pak Arief sambil mengucurkan air matanya…para hadirin yg muslimpun tak kuasa menahan airmatanya… Lalu pak Arief bertanya kepada Umar:”Kenapa kamu memilih menghafal Al-Qur’an dan membacakannya di acara ini nak, sementara teman2mu unjuk kebolehan yg lain..?” begitu tanya pak Arief penasaran…
Begini pak guru…waktu saya malas mengaji dalam mengikuti pelajaran bapak..bapak menegur saya sambil menyampaikan sabda Rasulullah SAW:”Siapa yang membaca Al Qur’an, mempelajarinya, dan mengamalkannya, maka dipakaikan mahkota dari cahaya pada hari kiamat. Cahayanya seperti cahaya matahari dan kedua orang tuanya dipakaiakan dua jubah (kemuliaan) yang tidak pernah didapatkan di dunia. Keduanya bertanya, “Mengapa kami dipakaikan jubah ini?” Dijawab,”Karena kalian berdua memerintahkan anak kalian untuk mempelajari Al Qur’an.” (H.R. Al-Hakim)…
“Pak guru..saya ingin mempersembahkan “Jubah Kemuliaan” kepada ibu dan ayah saya di hadapan Allah di akherat kelak..sebagai seorang anak yg berbakti kpd kedua orangnya..” Semua orang terkesiap dan tdk bisa membendung air matanya mendengar ucapan anak berumur 10 th tsb… Ditengah suasana hening tsb..tiba2 terdengan teriakan “Allahu Akbar..!!” dari seseorang yg lari dari belakang menuju ke panggung…
Ternyata dia ayah si Umar..yg dengan ter-gopoh2 langsung menubruk sang anak..bersimpuh sambil memeluk kaki anaknya.. ”Ampuun nak.. maafkan ayah yg selama ini tidak pernah memperhatikanmu..tdk pernah mendidikmu dengan ilmu agama..apalagi mengajarimu mengaji…” ucap sang ayah sambil menangis di kaki anaknya…” Ayah menginginkan agar kamu sukses di dunia nak…ternyata kamu malah memikirkan “kemuliaan ayah” di akherat kelak…ayah maluuu nak" ujar sang ayah sambil nangis ter-sedu2…subhanallah...
Sampai disini, saya melihat di layar Sang Khotib mengusap air matanya yg mulai jatuh…semua jama’ahpun terpana..dan juga mulai meneteskan airmatanya..termasuk saya..diantara jama’ahpun bahkan ada yg tidak bisa menyembunyikan suara isak tangisnya...luar biasa haru...
Entah apa yg ada dibenak jama’ah yg menangis itu..mungkin ada yg merasa berdosa karena menelantarkan anaknya..mungkin merasa bersalah karena lalai mengajarkan agama kpd anaknya.. mungkin menyesal krn tdk mengajari anaknya mengaji..atau merasa berdosa karena malas membaca Al-Qur’an yg hanya tergeletak di rak bukunya..dan semua..dengan alasan sibuk urusan dunia…!!!
Saya sendiri menangis karena merasa lalai dengan urusan akherat..dan lebih sibuk dengan urusan dunia..padahal saya tau kalau kehidupan akherat jauh lebih baik dan kekal dari pada kehidupan dunia yg remeh temeh, sendau gurau dan sangat singkat ini..seperti firman Allah SWT dalam Q.S. Al-An'Amayat 32:”Dan tiadalah kehidupan dunia ini, selain dari main-main dan senda gurau belaka. Dan sungguh kampung akhirat itu lebih baik bagi orang-orang yang bertakwa. Maka tidakkah kamu memahaminya?”...
Astagfirullahal ghofururrohim..hamba mohon ampunan kepada Allah..Yang Maha Pengampun dan Maha Penyayang…
Wallahu ‘alam bissawab.. Semoga bermanfaat..khususnya buat saya pribadi…

AYAH 15 TAHUN KOMA DIBANGUNKAN OLEH DOA ANAK HAFAL AL QURAN


Berikut cerita lengkapnya, yuk disimak…
Ketika Asmaa bertanya ke mana ayahnya, aku selalu merahasiakannya. Aku hanya menjawab ayahnya suatu saat nanti akan kembali. Tapi, kini Asmaa sudah berusia 15 tahun. Ia juga sudah hafal Al Qur’an dan terlihat lebih dewasa dari usianya. Maka kuceritakan apa yang sebenarnya terjadi.
Pada 9 Ramadhan tahun 1395 H, mobil Abu Salmaa terbalik saat pulang dari tempat kerja di Timur Saudi menuju Riyadh. Kecelakaan itu begitu hebat hingga membuatnya langsung koma. Ia segera dilarikan ke rumah sakit. Tim dokter spesialis yang menanganinya mengatakan, suamiku mengalami kelumpuhan otak. 95 persen otaknya telah mati.
Aku terus menungguinya. Bulan demi bulan. Tahun demi tahun. Ujian kesetiaan datang, ketika lima tahun berlalu dan suamiku belum juga sadarkan diri. Sebagian orang menyarankan aku menikah lagi dengan didukung oleh rekomendasi seorang Syaikh. “Tidak,” jawabku saat itu. “Selama suamiku belum dikubur, aku akan tetap menjadi istrinya.”
Aku pun kemudian berkonsentrasi untuk mentarbiyah Asmaa, di samping bergantian dengan keluarga menunggui suami di rumah sakit. Aku kemudian memasukkan Asmaa ke sekolah tahfidz hingga jadilah ia hafal Qur’an.
Sejak tahu ayahnya koma di rumah sakit, Asmaa selalu membersamaiku ke sana. Ia mendoakan dan meruqyah ayahnya, ia juga bersedekah untuk ayahnya.
Hingga suatu hari pada tahun 1410, Asmaa meminta ijin menginap di rumah sakit. “Aku ingin menunggui ayah malam ini” pintanya dengan nada mengiba. Aku tak bisa mencegah.
Malam itu, Asmaa duduk di samping ayahnya. Ia membaca surat Al Baqarah di sana. Dan begitu selesai ayat terakhirnya, rasa kantuk menyergapnya. Ia tertidur di dekat ayahnya yang masih koma. Tak berapa lama kemudian, Asmaa terbangun. Ada ketenangan dalam tidur singkatnya itu. lalu, ia pun berwudhu dan menunaikan shalat malam.
Selesai shalat beberapa raka’at, rasa kantuk kembali menyergap Asmaa. Tetapi, kantuk itu segera hilang ketika Asmaa merasa ada suara yang memanggilnya, antara tidur dan terjaga. “Bangunlah… bagaimana mungkin engkau tidur sementara waktu ini adalah waktu mustajab untuk berdoa? Allah tidak akan menolak doa hamba di waktu ini”
Asmaa pun kemudian mengangkat tangannya dan berdoa. “Yaa Rabbi, Yaa Hayyu…Yaa ‘Adziim… Yaa Jabbaar… Yaa Kabiir… Yaa Mut’aal… Yaa Rahmaan… Yaa Rahiim… ini adalah ayahku, seorang hamba dari hamba-hambaMu, ia telah ditimpa penderitaan dan kami telah bersabar, kami Memuji Engkau…, kemi beriman dengan keputusan dan ketetapanMu baginya…
Ya Allah…, sesungguhnya ia berada di bawah kehendakMu dan kasih sayangMu.., Wahai Engkau yang telah menyembuhkan nabi Ayyub dari penderitaannya, dan telah mengembalikan nabi Musa kepada ibunya… Yang telah menyelamatkan Nabi Yuunus dari perut ikan paus, Engkau Yang telah menjadikan api menjadi dingin dan keselamatan bagi Nabi Ibrahim… sembuhkanlah ayahku dari penderitaannya…
Ya Allah… sesungguhnya mereka telah menyangka bahwasanya ia tidak mungkin lagi sembuh… Ya Allah milikMu-lah kekuasaan dan keagungan, sayangilah ayahku, angkatlah penderitaannya…”
Sebelum Subuh, rasa kantuk datang lagi. Dan Asmaa pun tertidur.
“Siapa engkau, mengapa kau ada di sini?” suara itu membangunkan Asmaa. Ia menoleh ke kanan dan ke kiri. Mencari sumber suara. Tak ada orang. Betapa bahagia dirinya, ternyata suara itu adalah suara ayahnya. Ia sadar dari koma panjangnya. Begitu bahagianya Asmaa, ia pun memeluk ayahnya yang masih terbaring. Sang ayah kaget.
“Takutlah kepada Allah. Engkau tidak halal bagiku” kata sang ayah.
“Aku ini putrimu ayah. Aku Asmaa” tak menghiraukan keheranan sang ayah, Asmaa segera menghubungi dokter dan mengatakan apa yang terjadi.
Para dokter yang piket pada pagi itu hanya bisa mengucapkan “masya Allah”. Mereka hampir tak percaya dengan peristiwa menakjubkan ini. Bagaimana mungkin otak yang telah mati kini kembali? Ini benar-benar kekuasaan Allah.
Sementara Abu Asmaa, ia juga heran mengapa dirinya berada di situ. Ketika Asmaa dan ibunya menceritakan bahwa ia telah koma selama tujuh tahun, ia hanya bertasbih dan memuji Allah. “Sungguh Allah Maha Baik. Dialah yang menjaga hamba-hambaNya” simpulnya.
Demikianlah, aku sangat berbahagia dengan keajaiban dari Allah ini. Aku hanya bisa bersyukur kepada Allah yang telah mengokohkan kesetiaanku dan membimbingku untuk mentarbiyah putriku. 
Demikian kisah hikmah, semoga menjadi pelajaran bagi kita semua.
Sumber: kisahhikmah.com


Rabu, 18 Maret 2015

Jum'at ini, Gerhana Matahari Langka di Selimuti Supermoon


Gerhana Matahari terjadi ketika posisi bulan terletak di antara Bumi dan Matahari sehingga menutup sebagian atau seluruh cahaya Matahari. Walaupun Bulan lebih kecil, bayangan Bulan mampu melindungi cahaya Matahari sepenuhnya karena Bulan yang berjarak rata-rata jarak 384.400 kilometer dari Bumi lebih dekat dibandingkan Matahari yang mempunyai jarak rata-rata 149.680.000 kilometer.
Ketika gerhana Matahari sedang berlangsung, umat Islam yang melihat atau mengetahui gerhana tersebut disunnahkan untuk melakukan salat gerhana (salat khusuf) (http://id.wikipedia.org/)
Sebagaimana dilansir teknologi.news.viva.co.id bahwa akan terjadi gerhana matahari pada hari jum'at tanggal 20 Maret 2015, berikut berita lengkapnya, yuk mari kita simak.
Gerhana matahari langka yang bakal terjadi Jumat pekan ini disambut sebagai peringatan serius bagi umat manusia. Dikutip dari Daily Mail, Kamis 19 Maret 2015, seorang pendeta di Eropa, Mark Blitz mengklaim gerhana yang puncaknya terjadi pada Jumat, 20 Maret itu menunjukkan simbol khusus karena bertepatan dengan pada upacara maupun kalender keagamaan. 

Blitz berlandaskan hal itu pada ketentuan dalam kitab suci. Waktu terjadinya gerhana yang bakal melanda sebagian wilayah Eropa itu bertepatan dengan hari pertama musim semi dan hari pertama kalender Yahudi.
"Peristiwa besar itu adalah bagian paling awal tahun baru agama. Sementara Alkitab memberitahu kepada kita akan ada tanda-tanda di langit pada hari raya. Dan ini adalah tanda yang sangat penting," kata Blitz dalam wawancara WorldNetDaily (WND) yang dikutip Daily Mail.
Dari sisi hari peristiwa, kata dia, gerhana itu bertepatan dengan ritual Nabi Musa menyelenggarakan upacara perkemahan.
"Jadi secara historis, ini adalah hari penghakiman. Peristiwa ini kemungkinan juga pesan dari tuhan ke seluruh dunia," kata dia.
Momentum gerhana matahari langka ini memang unik. Gerhana yang terjadi bertepatan dengan musim semi equinox hanya terjadi dalam 100 ribu tahun. Dengan kekhasan ini, Blitz berpendapat, fenomena alam itu mewakili masalah yang tengah melanda Eropa.
Gerhana matahari sebagian ini juga cukup langka. Peristiwa sejenis terjadi pada 1999.
Gerhana langka ini juga istimewa sebab akan diselimuti supermoon yang berwarna merah atau dikenal bulan merah darah (blood moon).Ada yang meyakini ramalan bulan darah menjadi penanda dunia akan segera berakhir.
Merujuk pada kalender astronomi, antara rentang Oktober tahun lalu hingga Oktober tahun ini, akan ada gerhana matahari yang diikuti empat penampakan bulan merah darah. Penampakan bulan darah pertama terjadi pada 15 April dan disusul 8 Oktober tahun lalu.
Kemudian setelah gerhana matahari 20 Maret ini, tepatnya 4 April akan ada penampakan bulan darah ketiga. Diperkirakan bulan darah terakhir akan terjadi pada 28 september 2015, setelah sebelumnya terjadi gerhana matahari pada 13 September 2015.
Blitz juga mengatakan terjadinya peristiwa bulan merah darah empat kali berturut-turut, menunjukkan peristiwa besar di masa lalu. Ia menyebutkan pada 1967, empat bulan merah darah bertepatan saat Israel merebut Yerussalem.
Terlepas benar atau tidak peringatan yang disampaikan itu, para ahli di Eropa mengingatkan gerhana matahari dua jam nanti bisa menimbulkan masalah bagi stasiun tenaga surya di seluruh Benua Biru. 



Termasuk Jenis Apakah Gerhana Matahari yang akan terjadi pada tanggal 20 Maret 2015?

Jenis-jenis Gerhana Matahari (http://id.wikipedia.org/)
Gerhana Matahari dapat dibagi menjadi empat jenis yaitu:
  • Gerhana total terjadi apabila saat puncak gerhana, piringan Matahari ditutup sepenuhnya oleh piringan Bulan. Saat itu, piringan Bulan sama besar atau lebih besar dari piringan Matahari. Ukuran piringan Matahari dan piringan Bulan sendiri berubah-ubah tergantung pada masing-masing jarak Bumi-Bulan dan Bumi-Matahari.
  • Gerhana sebagian terjadi apabila piringan Bulan (saat puncak gerhana) hanya menutup sebagian dari piringan Matahari. Pada gerhana ini, selalu ada bagian dari piringan Matahari yang tidak tertutup oleh piringan Bulan.
  • Gerhana cincin terjadi apabila piringan Bulan (saat puncak gerhana) hanya menutup sebagian dari piringan Matahari. Gerhana jenis ini terjadi bila ukuran piringan Bulan lebih kecil dari piringan Matahari. Sehingga ketika piringan Bulan berada di depan piringan Matahari, tidak seluruh piringan Matahari akan tertutup oleh piringan Bulan. Bagian piringan Matahari yang tidak tertutup oleh piringan Bulan, berada di sekeliling piringan Bulan dan terlihat seperti cincin yang bercahaya.
  • Gerhana hibrida bergeser antara gerhana total dan cincin. Pada titik tertentu di permukaan bumi, gerhana ini muncul sebagai gerhana total, sedangkan pada titik-titik lain muncul sebagai gerhana cincin. Gerhana hibrida relatif jarang.



Cara Mengamati Gerhana Matahari

Melihat secara langsung ke fotosfer matahari (bagian cincin terang dari Matahari) walaupun hanya dalam beberapa detik dapat mengakibatkan kerusakan permanen retina mata karena radiasi tinggi yang tak terlihat yang dipancarkan dari fotosfer. Kerusakan yang ditimbulkan dapat mengakibatkan kebutaan. Mengamati gerhana Matahari membutuhkan pelindung mata khusus atau dengan menggunakan metode melihat secara tidak langsung. Kaca mata sunglasses tidak aman untuk digunakan karena tidak menyaring radiasiinframerah yang dapat merusak retina mata. Karena cepatnya peredaran Bumi mengitari matahari, gerhana matahari tak mungkin berlangsung lebih dari 7 menit dan 58 detik jadi jika ingin melihatnya lakukan sesegera mungkin.






Selasa, 17 Maret 2015

Bergabunglah Menjadi Taruna/Taruni Akademi TNI



Jadwal Seleksi :
1.Pengumuman dan pendaftaran calon (15 Maret s.d. 8 Mei 2015);
2.Pengecekan awal (administrasi, kesehatan, jasmani, dan mental ideologi), minggu ke-2 hingga minggu ke-4 Mei;
3.Test Psikologi (minggu ke-4 Mei hingga minggu ke-2 Juni);
4.Test Kesehatan II (minggu ke-2 hinggak ke-3 Juni); 5.Seleksi tingkat pusat (minggu pertama hingga ke-3 Juli).

Persyaratan : http://rekrutmen-tni.mil.id/berita/persyaratan/taruna
Materi Seleksi : http://rekrutmen-tni.mil.id/berita/materi-seleksi/taruna
Tempat Pendaftaran di Kodam, Korem, Lantamal, Lanal, lanud terdekat atau secara online di rekrutmen-tni.mil.id

Selama Proses Penerimaan Calon Tidak Dipungut Biaya Apapun