Saya
Fitria Adi Mustika akan berbagi pengalaman mengenai metode atau
model pembelajaran perkuliahan optoelektronika yang telah berlangsung.
Selama perjalanan proses perkuliahan yang telah
berlangsung, disini saya merasakan hal
yang berbeda. Unik, enjoy, menyenangkan, penuh warna, disiplin, tanggung jawab
dan masih banyak lagi. Tidak semua dosen bias dekat dengan mahasiswa, namun
dengan adanya pantauan, komunikasi dengan dosen ini jujur
saya merasa dekat, merasa diperhatikan dan dimengerti dosen, yaa karena
tidak semua dosen bisa berlaku seperti Bapak Apit. Dengan adanya komunikasi,
sharing pengalaman saya rasa mempunyai arti yang mendalam ( dalam diri saya
khususnya ) saya jadi berpikir andai semua dosen seperti Bapak, mungkin belajar
tidak akan jenuh dan bosan. Ada tantangan tersendiri. Maksudnya kami dihadapkan
pada hal-hal baru yang belum pernah kami coba atau kami lakukan. Pepatah
mengatakan, pengalaman adalah guru yang paling berharga. Disini saya belajar
untuk lebih memaknai waktu, keberagaman, perbedaan, dan ide-ide yang secara
spontan tercipta. Saya belum menemukan dosen yang mayoritas mengenal
mahasiswanya dan mau satu per satu mengurusi mahasiswanya seperti bapak.
Padahal saya tahu, diluar sana aktivitas bapak sangatlah luar biasa padatnya.
Saya sempat berpikir, bagaimana bapak memanajemen waktu dengan kesibukan bapak
yang luar biasa. Tapi saya salut, kagum dengan bapak bisa mengontrol semua.
Dengan adanya metode baru, selain
memudahkan dalam penguasaan materi juga
secara langsung menciptakan bakat, kreativitas yang luar biasa yang terpendam
dalam jiwa. Seperti saya tahu, fisika ini njlimet, sedikit orang yang mau masuk
fisika. Tapi jika proses pembelajaran dilakukan dengan banyak cara pasti akan
lebih menciptakan pembelajaran yang bermakna. Larena belajar tidak hanya bisa
mengerti tapi harus memahami, menerapkannya dalam kehidupan. Kita harus tanggap
dengan keadaan, dengan lingkungan, karena sebagai calon guru tidak hanya
kompetensi akademik saja yang harus dimiliki. Kreativitas, tanggap iptek,
kemampuan sosialnya, dan tak kalah penting sikap, perilaku yang dituntut
memberikan contoh kepada anak didiknya. Saya sudah merasakan menjadi siswa,
sudah bisa menilai mana guru yang baik atau tidak. Jadi dengan pembelajaran
yang diterapkan pada kuliah ini ( optoelektronika ) akan membantu dalam dunia
kami nantinya.
Emosi yang mungkin ada di
dalam diri dapat tersalurkan dengan positif dengan menggambar misalnya, kemarin
saya belum terfikir mau seperti apa gambar peta konsep saya, semua mengalir
begitusaja (spontan) karena tidak terancang sebelumnya mau jadi apa. Saya hanya
rindu kampung halaman yang masih hijau, banyak pepohonan rindang, tidak seperti
diperantauan ini Pak. Hehe selain itu dalam kelompok ada interaksisatu sama
lain, terlebih kemarin anggota kelompok di change. Ada suasana baru begitu.
Kemarin saling meminjam pewarna, saling mendukung satu sama lain tentunya.
Karena hidup terasa indah jikalau berwarna J dan perbedaan akan
menjadi sesuatu yang saling melengkapi, serta kebersamaan sangatlah dibutuhkan
untuk mencapai kesuksesan (saling membantu, saling berinteraksi) walaupun tidak
ada yang sempurna tapi mencoba lebih baik lagi.
Dengan berani mencoba hal baru (
metode baru) akan lebih banyak manfaat yang di dapatkan. Selain dari segi
materi kita juga bisa mengevaluasi metode baru kita tersebut baik atau tidak,
cocok atau tidak, dengan melihat dari evaluasi yang dilakukan. Pastinya
pembelajaran lebih bermakna, ada semacam rasa keingintahuan yang tinggi untuk
mencoba dan terus mencoba, lebih diingat karena berkesan, bahkan ada
dokumentasinya ( dari foto atau video ) itu akan sangat bermakna jikalau saya
telah lulus nantinya.
Pada intinya, sebagai calon guru,
pembelajaran seperti ini (mencoba metode baru) sangat bermakna, berkesan,
menjadi pengalaman yang tidak akan terlupakan, dapat menciptakan kreativitas.
Tidak hanya belajar yang begitu-begitu saja. J ada tantangan yang lebih bagi saya.
Terimakasih kepada bapak yang telah mengenalkan, mengajarkan, membimbing, mengevaluasi,
untuk tanggap terhadap situasi dan kondisi, tanggap IPTEK, mengembangkan
kreativitas dan optimis untukmencoba hal-hal yang baru. Pembelajaran lebih
bermakna dan tidak akan terlupakan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar