Nama
saya Lista, Nim (06111381320025). Mahasiswa Universitas Sriwijaya, yang saat
ini sedang mengikuti perkuliahan Optoelektronika dengan dosen pengampu bapak
Apit Fathurohman, S.Pd.,M.Si. Kali ini, saya akan menceritakan pengalaman saya
mengikuti perkuliahan Optoelektronika berkenaan dengan pembuatan peta konsep
pada tanggal 24 maret 2015.
Pengalaman
saya mengikuti perkuliahan ini sangat luar biasa. Apalagi hari selasa kemarin,
tepatnya tanggal 24 maret. Jujur, saya tidak menyangka bahwa kemarin kami bakalan
disuruh membuat peta konsep. Saya hanya tau, kalau pada hari selasa sore
tepatnya jam 15.00 WIB (perkuliahan Optoelektronika). Kami disuruh membawa
kertas A4, pensil, dan spidol. Awalnya mikir-mikir. Kami mau ngapain saja
nantinya. Sempat terlintas mungkin disuruh menggambar atau apalah, atau mungkin disuruh buat sketsa untuk proyek
fiber Optik kemarin. Tapi, masing-masing orang disuruh membawa satu.jadi saya
semakin penasaran.
Kebetulan,
Selasa kemarin saya dan beberapa teman dari kelas saya mengikuti latihan di Lt
3 bersama teman-teman yang lain dari divisi sastra Musi Teater jam 13.00 WIB.
Dan dikarenakan jam 15.00 ada
perkuliahan Optoelektronika, hampir jam 15.00an lah, kami turun ke Lt 1 untuk
mengikuti perkuliahan. Lari-lari dari Lt 3, luar biasa. Untungnnya turun
tangga. Sampai dikelas, teman-teman telah mempersiapkan apa yang sudah dibawa.
Kemudian
setelah masuk. Kami dibagi-bagi dalam kelompok-kelompok yang berbeda. Tambah
bingung saya. Kira-kira kami mau ngapain. Sudah banyak lah tanda tanya diotak
saya waktu itu. Setelah itu, bapak memberitahukan apa yang harus kami lakukan
dengan kertas-kertas dan pensil serta spidol itu. Dan ternyata apa? Kami
disuruh membuat peta konsep untuk masing-masing materi yang telah kami bahas
sebelumnya per kelompok. Nah, setelah itu barulah saya tercengar-cengir tidak
karuan J.
Secara tiba-tiba, yang tadinya tanda tanya sudah segunung mungkin, buarrrggg
hilang dalam sekejap berganti dengan tema baru. Luar biasa. Sempat terharu
saya, karena saya tidak pernah menyangka bakalan disuruh membuat peta konsep
dengan segala peralatan itu. Karena krayon, spidol, kertas A4 itu identik
dengan melukis atau menggambar, atau mewarnailah. Tapi untuk menggambar peta
konsep sendiri, tidak ada dalam daftar pertanyaan otak saya sebelumnya. Yah,
bisa dibilang kejutan yang wah la. Hahahahahah.
Dan
setelah dipersilahkan memulai membuat peta konsep. Saya pun mulai bersama
teman-teman dalam kelompok saya yang baru. Saya membuat peta konsep yang biasa
saja awalnya. Karena, menurut sepengetahuan saya begitu la membuat peta konsep.
Jadi saya buat begitu. Kemudian, kata bapak terserah kami mau buat seperti apa
kertas itu. Tuangkan semuanya. Nah, dari situlah apa yang ingin digambar, saya
gambar. Yang lucunya lagi, dalam kelompok kami ini. Semuanya saling tukar-tukar
krayon, dan juga spidol warna. Makanya semuanya sangat berwarna. Luar biasa,
bahkan saya pun tak pernah membayangkan akan jadi seperti ini. Kami dalam
kelompok itu terinspirasi satu sama lainnya, ada yang mengatakan saya ingin
membuat pohon pisang lah apa lah. Jadi, karena gambar nya temen-temen bagus semua. Saya pun
terinspirasi. Makanya saya buat bingkai itu, awalnya sebenarnya saya bukan mau
buat bingkai. Tapi tanah. Kemudian diatasnya saya mau buat fiber optik yang
sedang berwarna-warni. Tapi, lucunya bukan malah jadi fiber optik, tapi jadi
gunung meletus. Wah kan? Saking ketidakmampuan saya menggambar sangat luar
biasa. Tapi menyenangkan. Kemarin itu benar-benar menyenangkan. Segala beban apa sajalah, semuanya hilang. Plong. Balik
lagi ke gambar saya tadi. Dikarenakan gambaran saya itu sudah mirip gunung
meletus, makanya yang awalnya saya pengen buat tanah bergelombang saya ganti
jadi bingkai. Tapi, mungkin juga sih. Fiber optik yang jadi gunung meletus yang
saya gambarkan dengan warna-warni itu, menggambarkan persaan saya yang
benar-benar berwarna pada saat itu. Artinya perasaan yang benar-benar meledak.
Ahahaha. Dan juga, dari segi gambarnya. Saya berfikir gambar itu menggambarkan
kepibadian diri sendiri juga. Dan mungkin dengan begitu akan menjadi menarik.
Peta konsep nya akan menarik perhatian yang membaca. Sehingga menambah
pemahaman nya juga pada materi. Kalau tampilannya bagus , pasti tertarik untuk
membaca. Tapi kalau tampilannya saja sudah suram, mungkin pikirannya isinya
juga suram. Padahal belum tentu seperti itu.
Tapi
yah, kemarin itu benar-benar sesuatu. Good Job. Pokoknya, tidak bakalan
menyesal seumur hidup. J dijamin waaahhhhhhhhh.
Seperti
itulah pengalaman saya J J J
TOP lah pokonya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar